Suzuki Fronx hadir sebagai crossover modern yang tidak hanya menonjol dari segi desain, tetapi juga menawarkan performa mesin yang impresif. Dengan pilihan mesin terbaru, efisiensi bahan bakar tinggi, serta teknologi pendukung performa, Fronx menjadi salah satu opsi menarik bagi konsumen yang menginginkan kendaraan kompak namun bertenaga. Mari kita ulas secara lengkap Spesifikasi Mesin dan Performa Suzuki Fronx.
Varian Mesin Suzuki Fronx
Mesin yang dibenamkan pada Suzuki Fronx di Indonesia adalah mesin berkode K15B dan K15C yang diklaim memiliki karakter yang sesuai dengan kebutuhan mobilitas masyarakat Indonesia.
Mesin K15B merupakan mesin 4-silinder segaris, berkapasitas 1.462 cc (1.5L) yang sanggup menghasilkan tenaga sekitar 104 dk di putaran 6.000 rpm dan torsi maksimal 138 Nm di putaran 4.400 rpm yang hanya tersedia pada varian GL.
Sedangkan mesin K15C adalah mesin 4-silinder segaris, dual-jet, berkapasitas 1.462 cc (1.5L) yang menghasilkan tenaga 103 dk di putaran 6.000 rpm dan torsi 136,8 Nm di putaran 4.400 rpm yang tersedia baik pada varian GX maupun SGX.
Kedua mesin tersebut juga diintegrasikan dengan dua pilihan transmisi yang terdiri dari transmisi manual 5-percepatan dengan rasio gigi akhir 4.412 dan transmisi otomatis 6-percepatan yang memiliki tingkat rasio gigi akhir di angka 3.683.
Di beberapa negara, Suzuki Fronx hadir lebih banyak varian mesin seperti mesin 1.0 liter Boosterjet turbocharged dan mesin 1.2 liter naturally aspirated.
Perbedaan utama antara mesin K15C dan K15B pada Suzuki Fronx terletak pada teknologi yang digunakan untuk mencapai tujuan yang berbeda: K15C fokus pada efisiensi bahan bakar dan K15B pada performa. Mesin K15C dilengkapi dengan teknologi canggih, menjadikannya lebih hemat bahan bakar dan ramah lingkungan, sedangkan mesin K15B adalah mesin konvensional yang lebih sederhana.
Perbedaan Mesin K15B dan K15C
Perbedaan Utama Berdasarkan Teknologi
- Teknologi Hybrid: Mesin K15C dipadukan dengan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Sistem ini menggunakan baterai lithium-ion dan Integrated Starter Generator (ISG) untuk membantu mesin bensin, terutama saat akselerasi, sehingga dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang. Sebaliknya, mesin K15B adalah mesin bensin konvensional non-hybrid.
- Sistem Injeksi: Mesin K15C menggunakan teknologi DualJet, yang berarti ada dua injektor untuk setiap silinder. . Ini memungkinkan penyemprotan bahan bakar yang lebih halus dan merata, menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik. Mesin K15B menggunakan sistem injeksi tunggal per silinder.
- Transmisi: Mesin K15C dipasangkan dengan transmisi otomatis 6-percepatan (6AT) dan memiliki fitur paddle shift. Sementara itu, mesin K15B menggunakan transmisi otomatis 4-percepatan (4AT).
Perbedaan Performa dan Tujuan
- Mesin K15C: Dirancang untuk mencapai efisiensi bahan bakar maksimal dan mengurangi emisi. Meskipun tenaganya sedikit lebih rendah dari K15B, performanya tetap optimal karena bantuan dari teknologi mild hybrid dan transmisi 6-percepatan yang halus.
- Mesin K15B: Lebih berorientasi pada performa dan merupakan mesin yang telah teruji serta andal. Mesin ini menghasilkan tenaga dan torsi yang sedikit lebih besar di atas kertas, meskipun efisiensi bahan bakarnya tidak seunggul K15C.
Kedua mesin ini memiliki kapasitas silinder yang sama, yaitu 1.500 cc, dan sama-sama digunakan pada Suzuki Fronx, namun untuk varian yang berbeda. Mesin K15C digunakan pada varian GX dan SGX, sementara K15B ada pada varian GL.
Lihat juga: Suzuki Fronx: Promo, Harga, Spesifikasi, Pilihan Warna dan Brosur
Transmisi dan Sistem Penggerak

Suzuki Fronx hadir dengan beberapa pilihan transmisi, yaitu transmisi manual 5-percepatan untuk pengendara yang menyukai kontrol penuh, serta transmisi otomatis 6-percepatan untuk kenyamanan berkendara sehari-hari. Sistem penggerak roda depan (FWD) menjadi standar, yang dikenal efisien dan ideal untuk perkotaan.
Konsumsi Bahan Bakar
Secara umum, mesin K15C lebih unggul dalam hal efisiensi bahan bakar dibandingkan dengan mesin K15B. Perbedaan ini terutama disebabkan oleh teknologi yang digunakan pada masing-masing mesin.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Bahan Bakar:
- Teknologi Mild Hybrid (SHVS): Mesin K15C dipadukan dengan sistem Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Teknologi ini menggunakan baterai lithium-ion dan motor listrik (ISG) untuk memberikan bantuan saat akselerasi. Fitur ini mengurangi beban pada mesin bensin, terutama di kondisi macet atau saat stop-and-go, sehingga konsumsi bahan bakar lebih irit.
- Sistem Injeksi DualJet: Mesin K15C menggunakan dua injektor per silinder, yang dikenal dengan teknologi DualJet. Sistem ini membuat pengabutan bahan bakar lebih halus dan merata, menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna dan efisien. Sementara itu, mesin K15B menggunakan sistem injeksi tunggal yang lebih konvensional.
- Rasio Kompresi: Mesin K15C memiliki rasio kompresi yang lebih tinggi (12.0:1) dibandingkan dengan K15B (10.5:1). Rasio kompresi yang lebih tinggi memungkinkan mesin menghasilkan tenaga lebih besar dari volume bahan bakar yang sama, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi.
- Transmisi: Mesin K15C juga dipadukan dengan transmisi otomatis 6-percepatan (6AT), yang memiliki rasio gigi lebih banyak sehingga putaran mesin dapat dijaga tetap rendah pada kecepatan tinggi. Ini berkontribusi pada efisiensi bahan bakar yang lebih baik di jalan tol. K15B menggunakan transmisi otomatis 4-percepatan (4AT).
Angka Perbandingan (berdasarkan pengujian dan klaim):
Meskipun angka konsumsi bahan bakar aktual dapat bervariasi tergantung kondisi jalan dan gaya mengemudi, beberapa sumber menunjukkan perbandingan berikut:
- Mesin K15C (Mild Hybrid): Berdasarkan pengujian, konsumsi bahan bakar mesin K15C pada Suzuki Fronx (dan model serupa seperti Grand Vitara) dapat mencapai lebih dari 15,5 km/liter dan bahkan ada laporan yang mencapai 20-an km/liter pada kondisi ideal atau dalam pengujian rute tertentu.
- Mesin K15B (Non-Hybrid): Mesin ini dikenal andal dan responsif, tetapi konsumsi bahan bakarnya tidak seefisien K15C. Angka konsumsi bahan bakar K15B biasanya berada di rentang sekitar 13-15 km/liter untuk penggunaan kombinasi dalam kota dan luar kota.
Jika prioritas kamu adalah efisiensi bahan bakar dan ramah lingkungan, maka mesin K15C adalah pilihan yang lebih baik berkat teknologi mild hybrid dan DualJet-nya. Sebaliknya, jika Anda lebih mementingkan performa yang sederhana dan biaya perawatan yang teruji, maka mesin K15B adalah pilihan yang solid.
Teknologi Pendukung Performa

Suzuki melengkapi Fronx dengan berbagai teknologi untuk mendukung performa optimal, di antaranya:
- Drive-by-Wire: Sistem throttle elektronik yang lebih responsif.
- Dual VVT: Teknologi pengaturan katup variabel ganda untuk meningkatkan tenaga dan mengurangi emisi.
- Engine Auto Start-Stop: Membantu menghemat bahan bakar saat kendaraan berhenti.
Handling dan Pengendalian
Performa mesin Suzuki Fronx didukung dengan sistem suspensi MacPherson Strut di depan dan Torsion Beam di belakang. Kombinasi ini memberikan kenyamanan sekaligus stabilitas saat bermanuver di tikungan. Sistem Electronic Stability Program (ESP) juga hadir untuk menjaga kendaraan tetap stabil di berbagai kondisi jalan.
Performa di Jalan Perkotaan
Di jalan perkotaan, mesin K15C pada varian GX dan SGX menawarkan respons halus dengan efisiensi tinggi, ideal untuk stop-and-go traffic. Sedangkan mesin K15B sangat cocok penggunaan kombinasi dalam kota dan luar kota. Kombinasi dimensi kompak dan radius putar kecil membuat Fronx mudah dikendalikan di jalan sempit.
Performa di Jalan Tol
Ketika digunakan di jalan tol, Suzuki Fronx mampu memberikan kestabilan pada kecepatan tinggi. Mesin Boosterjet memberikan tenaga yang cukup untuk menjaga kecepatan konstan tanpa bekerja terlalu keras. Transmisi otomatis 6-percepatan membuat perpindahan gigi terasa halus, mendukung kenyamanan saat perjalanan jauh.
Lihat juga: Review Fitur dan Teknologi Suzuki Fronx
Perbandingan dengan Kompetitor
Dibandingkan dengan Toyota Raize atau Kia Sonet, Suzuki Fronx unggul dalam hal efisiensi bahan bakar. Meski demikian, Raize unggul dalam popularitas, sedangkan Sonet menawarkan fitur hiburan lebih lengkap. Namun dari sisi performa, Fronx mampu memberikan kombinasi terbaik antara tenaga dan efisiensi.
Kelebihan Mesin Suzuki Fronx
- Konsumsi bahan bakar irit
- Teknologi pendukung performa modern
- Pilihan varian mesin sesuai kebutuhan
Kesimpulan
Suzuki Fronx 2025 membuktikan dirinya sebagai crossover dengan performa mesin solid, efisiensi bahan bakar tinggi, dan teknologi modern. Pilihan mesin K15C (Mild Hybrid) maupun K15B (Non Hybrid) mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang berbeda, baik yang mengutamakan tenaga maupun efisiensi. Dengan kombinasi ini, Fronx menjadi salah satu kendaraan kompak terbaik untuk pasar Indonesia di tahun 2025. Tertarik sama Suzuki Fronx? yuk Test Drive bagi kamu untuk yang berdomisili di Bandung dan sekitarnya, bisa kontak Sales Suzuki-Bandung.com.
FAQ Suzuki Fronx
Mesin apa yang digunakan Suzuki Fronx 2025?
Suzuki Fronx Indonesia menggunakan mesin K15C (Mild Hybrid) pada varian GX dan SGX dan K15B (Non Hybrid) pada varian GL. Di beberapa negara Fronx memiliki varian mesin 1.0L Boosterjet turbocharged dan 1.2L naturally aspirated.
Berapa tenaga dan torsi maksimalnya?
Mesin K15C menghasilkan 100.6 PS dan 135 Nm/4.400rpm, sementara mesin K15B menghasilkan 104.7 PS dan 138 Nm/4.400rpm.
Bagaimana konsumsi bahan bakarnya?
Suzuki Fronx mampu menempuh rata-rata 20 km/liter untuk mesin K15C, 15 km/liter untuk mesin K15B, tergantung kondisi jalan dan gaya berkendara.
Apakah cocok untuk perjalanan jauh?
Ya, performanya responsif dan stabil di jalan tol maupun rute menanjak, sehingga cocok untuk perjalanan jauh.